SIKLUS LANGIT: TARIAN PERADABAN BARAT DAN TIMUR-SAMPAI KAPAN BARAT BERJAYA?
.
Ivan Taniputera
1 Agustus 2016
.
Artikel ini adalah untuk menjawab pertanyaan beberapa sahabat apakah benar sebentar lagi era kejayaan Asia tiba, sedangkan Barat akan mundur. Saya jawab tidak. Era kejayaan Asia belum tiba. Bangsa Barat masih akan memimpin dunia selama kurang lebih 500 tahun lagi, baru setelah itu tiba zaman keemasan Asia. Namun tanda-tanda sudah mulai nampak bahwa Barat mulai mundur dan Asia mulai maju.
.
Sebenarnya berbicara mengenai “Barat” dan “Timur” adalah sesuatu yang teramat sulit. Apakah definisi bagi “Barat” dan “Timur”? Amerika tergolong Barat atau Timur? Australia tergolong Barat atau Timur? Secara geografis, Australia terletak di Timur, namun budayanya berasal dari Inggris yang terletak di Barat. Kendati demikian, artikel ini tidak bermaksud mendiskusikan atau memperdebatkan hal tersebut. Saya akan mendefinisikan “Barat” dan “Timur” bukan dalam artian letak geografis, melainkan dari sisi “peradaban.” “Barat” berarti peradaban yang terkait dengan Eropa; sedangkan “Timur” di sini adalah peradaban Asia Timur dan Tenggara. Dengan demikian, tidak perlu ada perdebatan lagi sehubungan dengan hal tersebut.
.
Untuk menjawab pertanyaan sahabat di atas, saya mencoba menelaah apakah terdapat sebuah pola atau siklus sejarah terkait peradaban Barat dan Timur. Meski pola itu tidak 100 persen tepat, namun setidaknya dapat memberikan gambar umum mengenai pasang surut peradaban Barat dan Timur. Saya lalu menyusun gambar sebagai berikut.
.
.
Kita dapat menyaksikan bahwa saat Barat maju maka Timur mengalami masa kemundurannya dan begitu pula sebaliknya. Seolah-olah terdapat suatu tarian antara kedua peradaban tersebut. Sebagai contoh, saat peradaban Barat menanjak maju dengan peradaban Yunani dan Romawinya, maka China memasuki zaman perpecahannya yang dikenal sebagai Masa Perang Antar Negeri (475-221 SM). Saat itu pamor Dinasti Chou telah meredup, padahal sebelumnya dinasti tersebut pernah membangkitkan para ahli filsafat besar, seperti Kongzi (Konfusius) dan Laozi. Meskipun terdapat pengecualian semasa dinasti Han dengan berbagai penemuannya, namun China tidak lama kemudian kembali memasuki masa pergolakan dan perpecahan; mulai dari Zaman Tiga Negara (Sanguo), yang dilanjutkan oleh penyatuan singkat oleh Dinasti Jin, disambung oleh masa perpecahan kembali sebagaimana dikenal sebagai Zaman Dinasti Utara dan Selatan. Baru pada tahun 581, Dinasti Sui berhasil menyatukan China dan peradaban China mulai berkembang pesat. Kurang lebih bersamaan dengan itu, Kemaharajaan Sriwijaya dan Majapahit berkembang di Kepulauan Nusantara. Sebaliknya, pada masa yang kurang lebih bersamaan Eropa justru memasuki zaman kegelapan, yakni mengikuti runtuhnya Kekaisaran Romawi.
.
China mengalami kegemilangan zaman Dinasti Tang dan Ming, bahkan sempat memasuki era pelayaran samudera di bawah Laksamana Zhenghe. Kendati demikian, setelah zaman keemasan itu berakhir, Barat justu kembali menanjak. Eropa mengalami masa Renesans atau Kebangkitan Kembali yang menjadi landasan bagi kemajuan peradaban Barat di masa sekarang. Para ilmuwan besar lahir di Eropa seperti Isaac Newton, Galileo Galilei, Johannes Kepler, dan lain sebagainya, selaku peletak dasar bagi sains Barat. Penemuan-penemuan besar juga berlangsung di Eropa setelah masa kebangkitan tersebut. Barat memasuki zaman penjelajahan samudera yang merupakan awal bagi kolonialisme. Sementara itu, China tidak lagi membuahkan prestasi gemilang. Pada masa awal Dinasti Qing, khususnya pemerintahan Kaisar Qianlong, memang benar China mengalami kegemilangan sesaat. Namun sejarah membuktikan bahwa di masa-masa selanjutnya, China berkali-kali kalah oleh Barat, seperti dalam Perang Candu I dan II. China juga sempat menjadi sasaran agresi militer Jepang. Setelah Perang Dunia II berakhir, China dilanda perang saudara antara pendukung Jiang Jieshi dan Mao Zedong. Pemerintahan Jiang terusir ke Taiwan hingga saat ini.
.
Jika kita perhatikan, masing-masing siklus kemajuan dan kemunduran tersebut berlangsung selama kurang lebih 1.000 tahun. Dewasa ini, Barat sudah memasuki kurun waktu 500 tahun setelah kebangkitan kembalinya. Dengan demikian, ia sudah menempuh separuh siklus tersebut dan seharusnya sudah menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Sementara itu, Timur seharusnya telah mulai menanjak. Jepang setelah kehancurannya pada Perang Dunia II tumbuh menjadi raksasa industri, disusul oleh Korea Selatan. China menjadi negara dengan GNP terbesar dewasa ini. Kendati demikian, jika siklus itu benar dan tetap berlaku, Barat masih akan memimpin dunia selama kurang lebih 500 tahun lagi. Barulah sesudah itu tiba era Asia. Jika kita perhatikan, kemungkinan siklus itu ada pula kaitannya dengan siklus peredaran planet, khususnya Uranus dan Pluto.
.
Sebagai tambahan, ada yang menanyakan mengenai Afrika. Jawabannya saya tidak tahu. Saya belum pernah menelaah sejarah Afrika dan pola-polanya. Namun jika ada orang lain yang bersedia menelaahnya tentu sangat baik, karena dapat memberikan sumbangan bagi pemahaman mengenai pola-pola dalam sejarah, sehingga kita dapat memprediksikan masa mendatang.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . .
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.