MEMBEBASKAN DIRI DARI BAYANG-BAYANG MASA LALU
Ivan Taniputera
7 Maret 2014
Salah
seorang sahabat lama yang kerap berkonsultasi pada saya menanyakan
bagaimana membebaskan diri dari bayang-bayang masa lalu. Guna menjawab
pertanyaan tersebut dan juga barangkali terdapat orang-orang lain yang
memiliki pertanyaan sama, maka saya memberanikan diri menulis artikel
ini.
Bayang-bayang terjadi karena adanya cahaya. Oleh
karenanya, agar dapat membebaskan diri dari bayang-bayang masa lalu,
Anda perlu memadamkan "cahaya"nya. Apabila "cahaya" sudah padam, maka
bayang-bayang masa lampau Anda juga akan padam. Ini adalah suatu
kenyataan sangat sederhana, namun tidak banyak orang memahaminya. Mereka
ingin bebas dari bayang-bayang masa lalu, namun justru terus menerus
mendekat dan mencari sumber "cahaya" baru. Akibatnya bayang-bayang masa
lalu yang timbul semakin rumit dan kompleks. Ibaratnya adalah sebuah
lingkaran tanpa akhir. Dengan memahami kenyataan ini, jika ingin bebas
Anda hendaknya jangan mencari sumber "cahaya" baru. Padamkanlah "cahaya"
tersebut.
Lalu barangkali Anda akan spontan bertanya,
"Bagaimanakah cara memadamkan "cahaya"nya?" Mencari cara memadamkan
"cahaya" itu adalah pekerjaan rumah (PR) Anda sendiri. Terdapat tak
terhingga cara dalam memadamkan "cahaya" penimbul bayang-bayang masa
lalu. Anda harus menemukan caranya sendiri. Ibaratnya saat meniup lilin,
maka kita dapat meniupnya dari sudut berapa saja atau dengan kecepatan
hembusan angin berapa saja. Jika kita membakukan dan mengajarkannya pada
orang lain, misalnya kita harus meniup lilin dengan sudut 60 derajat
terhadap garis mendatar dan kecepatan angin 40 km/jam yang keluar dari
mulut kita, maka lama kelamaan orang yang mengikuti ajaran kita terkait
peniupan lilin tersebut akan melekat pada "tata cara." Mereka berpeluang
menganggap bahwa peniupan lilin dengan cara lainnya adalah "salah."
Padahal tujuannya adalah sama-sama memadamkan lilin. Lilin juga akan
sama-sama padam. Jadi cara memadamkan "cahaya" Anda harus menemukannya
sendiri dan jangan mengekor orang lain. Jangan pula mengajarkannya pada
orang lain. Biarkan mereka menemukan caranya sendiri. Anda juga jangan
bertanya pada saya bagaimana memadamkan "cahaya" tersebut. Temukanlah
sendiri. Itu adalah pekerjaan rumah (PR) Anda. Anda hendaknya tidak
menyuruh orang lain mengerjakan PR Anda, bukan? Jika orang lain yang
mengerjakan maka Anda telah bertindak curang. Demikian kurang lebih
analoginya.
Lalu berapa lama dibutuhkan guna menemukan
cara memadamkan "cahaya"? Jawabnya berbeda-beda bagi setiap orang. Bisa
sehari, dua hari, enam hari, seminggu, sebulan, setahun, sepuluh tahun,
lima puluh tahun, dan yang terburuk adalah seumur hidup. Bahkan mungkin
seumur hidup Anda tidak akan sanggup menyelesaikan PR Anda tersebut.
Semuanya bergantung pada tekad dan kesungguhan Anda dalam mengerjakan
PR.
Anda juga tidak mungkin menyuruh orang lain
memadamkan "cahaya"-nya setiap kali bayang-bayang masa lalu itu muncul.
Ibaratnya Anda tidak mungkin mengetuk pintu rumah tetangga-tentangga
Anda setiap kali Anda ingin memadamkan lilin. Misalnya malam ini Anda
akan mengetuk pintu rumah tetangga Anda bernama A tatkala Anda hendak
memadamkan lilin Anda. Kemarin Anda meminta B. Besoknya akan meminta C.
Ini jelas mustahil dan para tetangga itu mungkin akan terganggu dengan
tindakan Anda. Mereka juga mungkin sibuk memadamkan lilinnya
masing-masing. Jadi Anda yang hendaknya memadamkan "cahaya" itu adalah
diri Anda sendiri. Bukan orang lain.
Selamat mengerjakan pekerjaan rumah (PR) Anda. Semoga bermanfaat.
Artikel menarik lainnya silakan kunjungi https://www.facebook.com/groups/339499392807581/