SENANDUNG TUK MENTARI SENJA
Ivan Taniputera
18 Maret 2014
Kilau rona kuning kemerahan
Di ufuk Barat
Tandai gerbang kamar peraduanmu
Engkau siap beristirahat
Setelah seharian penat lelah
Menabur manik-manik cahaya
Ke seluruh penjuru jagad
Tak bertepi
Kau tebar senyum dan kehangatan
Bagi semua tiada kecuali
Tak perlu membeli
Mereka dapat sinar cahayamu
Engkau peluk burung-burung
Dengan bilah-bilah cahayamu
Berkicau terbang riang di angkasa
Di bawah kilau lembut kemurahanmu
Ikan-ikan berkeriapan di air
Memuji pesonamu
Bapak tani bersorak girang
Menyambut kehadiranmu
Memang engkau adalah bola gas menyala
Yang melayang di jagad raya
Agung dan sungguh luas tiada terbatas
Dinyalakan oleh reaksi Helium
Engkau tersenyum
Sambil memancarkan lidah-lidah api
Nun berkilo-kilo meter tingginya
Oh mentari
Kini engkau siap memasuki peraduanmu
Kuucapkan selamat beristirahat
Selamat melepas penat
Kutunggu engkau hadir esok hari
Di gerbang sang fajar.
Tahukah
engkau bahwa mentari yang terbenam di tempatmu adalah sekaligus mentari
terbit di tempat lain? Tahukah engkau pula bahwa mentari yang terbit di
tempatmu adalah juga mentari terbenam di tempat lain? Jika demikian,
apakah itu terbit dan terbenam? Marilah kita renungkan.