Selasa, 22 April 2014

SASTRA MELAYU TIONGHOA: SIRADA DARI TELAGA TOBA

SASTRA MELAYU TIONGHOA: SIRADA DARI TELAGA TOBA

Ivan Taniputera
22 April 2014




Judul: Sirada dari Telaga Toba, Tjerita Roman no. 39 Maart 1932
Penulis: Njoo Cheong Seng (1902-1962)
Penerbit: Tjerita Roman, Soerabaia, 1932
Jumlah halaman: 103

Pada bagian pembukaan terdapat penjelasan sebagai berikut:

"Ditoelis sebagi peringetan dan iapoenja perdjalanan mengoelilingi telaga Toba, meliwati Haranggaul, Prapat, dan Balige dan teroes sebrangi Telaga-Toba (Tobameer) menoedjoe ke Poelau Samoesir, dimana ada mendjadi tempat kediamannja bangsa Batak-Toba. Sampe pada taoen 1906 Samoesir itoe masih berhoeboeng dari bagian seblah Barat dari tanah Sumatra, tapi sesoeda itoe waktoe itoe dam jang ketjil telah terpoetoes, maka Samoesir telah berobah mendjadi satoe Poelau.

Poelau Samosir 27 Sept. 1929

TELAGA TOBA

I

SUMATRA

Belon pernah ada touristen bangsa Asia sia-siaken Sumatra, itoe poelau jang mempoenjai pemandangan paling indah boekit jang berbaris-baris, telaga-telaga jang indah dan besar, goenoeng-goenoeng jang tinggi, dengen oetan-oetan jang lebar dan lebat. Touristen-bereau di Java ada seakan-akan mempoenjai satoe sorga boeat diatoerken kepada ia poenja toekang mengoembara, dan bikin marika beranggepan bahaoea Hindia Nederland boekannja satoe negri mati.

Sumatra ada satoe poelau jang mempoenjai paling banjak goenoeng, teroetama goenoeng-goenoeng api. Goenoeng-goenoeng api itoe......"

Selain itu terdapat pula tambahan cerita berjudul Senjoeman Paling Achir, karya Tan Sioe Tjhay. Isinya mengisahkan percintaan antara Miss Chen atau Chen Lien Hua dan Mr. Wu Hsiu Liang. Keduanya hidup pada era tahun 1930-an, yakni semasa perjuangan melawan keangkara murkaan Jepang.

Berikut ini adalah contoh halaman-halamannya:



Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.