BAHAYANYA MENGIKUTI KAWAN YANG TIDAK BAJIK
Artikel Dharma ke-17, Agustus 2013
Ivan Taniputera
8 Agustus 2013
Artikel Dharma ke-17, Agustus 2013
Ivan Taniputera
8 Agustus 2013
Renungan kali ini diambil dari Sutra Ratnakuta (大寶積經, Dabaojijing, Taisho Tripitaka 310), bagian berjudul Tampilan Cahaya (出現光明會):
"Barangsiapa yang mengikuti kawan tidak bajik,
Merusak dharma kebaikan dirinya dan orang lain,
Serta kehilangan dhyana beserta aturan-aturan moralitas
Atau mundur darinya
Tak akan menyukai sutra ini."
Ada seorang ibu yang dilapori oleh guru di sekolah anaknya, bahwa anaknya kini gemar mengacau di kelas, padahal sebelumnya sang anak itu bersifat penurut. Ternyata ia terpengaruh kawan-kawannya. Memang benar bahwa kawan memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Oleh karenanya, kita harus berhati-hati dalam memilih kawan. Hal ini bukanlah berarti kita bersifat membeda-bedakan. Namun kita hendaknya tetap waspada agar jangan sampai kawan-kawan yang tidak bajik memengaruhi kita sedemikian rupa, sehingga akhirnya kita menukar kebajikan dengan kejahatan. Kita hendaknya tidak berkawan dengan orang-orang yang tidak bijaksana. Kendati demikian, bukan berarti kita membenci mereka.
Seorang kawan yang tidak bajik dapat menjerumuskan kita ke jurang yang dalam. Banyak orang yang rusak hidupnya karena pergaulan salah. Sebaliknya, seorang kawan yang bajik (disebut kalyanamitra dalam Agama Buddha) akan membimbing kita pada kebenaran, sehingga akhirnya kita sanggup merealisasi Pembebasan Sempurna. Marilah kita senantiasa mengikuti kawan-kawan yang bajik dan menghaturkan doa pelimpahan jasa kebajikan agar kawan-kawan yang tidak bajik dapat segera beralih menuju jalan kebenaran.
Para orang tua sendiri hendaknya jangan terlalu sibuk bekerja, melainkan juga peduli mengawasi siapakah kawan-kawan anaknya. Seorang kawan dapat memberikan pengaruh seumur hidup dalam kehidupan seseorang. Jangan dengan dalih sibuk bekerja lantas orang tua mengabaikan siapakah kawan-kawan anaknya. Penyesalan di kemudian hari tidaklah berguna.
Semoga bermanfaat.
"Barangsiapa yang mengikuti kawan tidak bajik,
Merusak dharma kebaikan dirinya dan orang lain,
Serta kehilangan dhyana beserta aturan-aturan moralitas
Atau mundur darinya
Tak akan menyukai sutra ini."
Ada seorang ibu yang dilapori oleh guru di sekolah anaknya, bahwa anaknya kini gemar mengacau di kelas, padahal sebelumnya sang anak itu bersifat penurut. Ternyata ia terpengaruh kawan-kawannya. Memang benar bahwa kawan memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Oleh karenanya, kita harus berhati-hati dalam memilih kawan. Hal ini bukanlah berarti kita bersifat membeda-bedakan. Namun kita hendaknya tetap waspada agar jangan sampai kawan-kawan yang tidak bajik memengaruhi kita sedemikian rupa, sehingga akhirnya kita menukar kebajikan dengan kejahatan. Kita hendaknya tidak berkawan dengan orang-orang yang tidak bijaksana. Kendati demikian, bukan berarti kita membenci mereka.
Seorang kawan yang tidak bajik dapat menjerumuskan kita ke jurang yang dalam. Banyak orang yang rusak hidupnya karena pergaulan salah. Sebaliknya, seorang kawan yang bajik (disebut kalyanamitra dalam Agama Buddha) akan membimbing kita pada kebenaran, sehingga akhirnya kita sanggup merealisasi Pembebasan Sempurna. Marilah kita senantiasa mengikuti kawan-kawan yang bajik dan menghaturkan doa pelimpahan jasa kebajikan agar kawan-kawan yang tidak bajik dapat segera beralih menuju jalan kebenaran.
Para orang tua sendiri hendaknya jangan terlalu sibuk bekerja, melainkan juga peduli mengawasi siapakah kawan-kawan anaknya. Seorang kawan dapat memberikan pengaruh seumur hidup dalam kehidupan seseorang. Jangan dengan dalih sibuk bekerja lantas orang tua mengabaikan siapakah kawan-kawan anaknya. Penyesalan di kemudian hari tidaklah berguna.
Semoga bermanfaat.