Sabtu, 03 Agustus 2013

VEGETARIAN YANG BENAR

VEGETARIAN YANG BENAR

Artikel Dharma ke-11, Agustus 2013

Ivan Taniputera
4 Agustus 2013




Di hari Minggu siang ini saya tiba-tiba ingin berbagi mengenai vegetarian yang benar. Agama Buddha mengajarkan bahwa kita hendaknya melakukan segala sesuatu dengan benar, termasuk vegetarian. Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Suatu kali saya mengunjungi sebuah rumah makan dan tiba-tiba masuk seseorang yang lantas berkata pada juru masak, "Saya pesan makanan sayuranis ya, karena saya ini vegetarian." Tak beberapa lama makanan yang dipesan orang itu pun dihidangkan. Tiba-tiba, sebelum sempat menyantap makanan pesanannya, orang itu bangkit berdiri dan menghampiri juru masak serta bertanya, "Tadi sebelum memasak makanan pesanan saya, wajannya sudah dicuci khan?" Juru masak menjawab, "Maaf belum, Pak. Bapak tadi tidak berpesan agar wajannya dicuci terlebih dahulu." Orang itu berkata lagi dengan nada marah, "Bodoh kamu. Tadi  saya sudah bilang kalau saya vegetarian. Harusnya kamu mengetahui bahwa jika wajannya tidak dicuci terlebih dahulu, makanan saya bisa tercemar oleh daging." Ia lantas memaki-maki juru masak. Untunglah pemilik rumah makan datang menengahi mereka.

Kasus lainnya adalah seseorang yang marah karena ada orang mencelupkan sendok pengambil makanan berdaging ke makanan vegetariannya tanpa sengaja.

Padahal bervegetarian sebenarnya adalah latihan spiritual dalam membangkitkan belas kasih. Apabila yang dihasilkan hanya kemarahan, maka latihan Anda sudah gagal. Ada juga orang yang bervegetarian, memaki-maki orang lain dengan berkata, "Kamu sudah menyebabkan praktik vegetarian saya gagal. Kamu itu berdosa!" Sebenarnya siapakah yang berdosa? Dosa dalam Agama Buddha, yang bersama lobha (keserakahan) dan moha (pandangan salah) membentuk Tiga Akar Kejahatan (Triakusala mula), berarti kebencian. Jadi dalam hal ini, siapakah yang memendam kebencian? Oleh karenanya, bervegetarian perlu dilakukan dengan cara yang benar.

Banyak juga orang melakukan vegetarian dengan tujuan yang keliru. Sebagai contoh, ada orang bervegetarian dengan tujuan mendapatkan jodoh. Ada orang bervegetarian dengan tujuan supaya bisnisnya maju. Masalahnya, mendapatkan jodoh tidak bisa didapat hanya dengan bervegetarian. Apabila Anda tidak pernah mencoba menambah kenalan Anda, dan hanya berdiam diri saja di rumah, bagaimana mungkin Anda dapat berjumpa dengan jodoh Anda. Barangkali orang yang berpikiran semacam itu terobsesi dengan film atau cerita mengenai seorang pangeran atau puteri tersesat ke rumahnya. Agar bisnis dapat mencapai kemajuan, tidak cukup hanya bervegetarian. Terdapat banyak hal yang perlu dilakukan agar bisnis Anda mengalami kemajuan. Anda perlu ketekunan, kemampuan membaca pangsa pasar, meluaskan wawasan, dan lain sebagainya. Jika segala sesuatu dapat diselesaikan dengan bervegetarian, maka semua orang tinggal bervegetarian saja.

Semoga bermanfaat.