TAROT: SUATU PEMBELAAN
Ivan Taniputera
7 Agustus 2013
Pada
kesempatan kali ini saya bermaksud mengadakan "pembelaan" terhadap Tarot. Ide menulis artikel ini timbul sewaktu saya membaca tulisan
seseorang yang skeptik terhadap Tarot. Ia bermaksud membuktikan bahwa
Tarot adalah sesuatu yang tidak bermanfaat serta hanya mengandung
penipuan. Di dalam artikel tersebut, penulis mengatakan bahwa dirinya
mengunjungi seorang peramal Tarot terkenal di sebuah negara dan ia
mengarang sebuah kisah palsu mengenai "kakaknya." Padahal ia sebenarnya
tak mempunyai seorang kakak pun. Ia lantas menanyakan apa yang akan
terjadi dengan "kakak"nya tersebut. Sang peramal Tarot terkenal segera
mengocok dan menyusun tebaran kartunya. Setelah itu menjelaskan
hasilnya. Orang itu lantas bertanya apakah kartu Tarot tidak pernah
berbohong. Peramal tersebut mengatakan bahwa kartunya tidak pernah
berbohong dan selalu menampilkan hasil yang akurat. Orang itu lantas
menyimpulkan bahwa Tarot hanyalah kebohongan belaka, karena tidak
berhasil mendeteksi bahwa kisah yang disampaikan dan ditanyakannya itu
adalah palsu atau karangannya belaka.
Sebelum
memberikan komentar saya, izinkanlah saya memaparkan hal sebagai
berikut. Para pembaca tentu telah mengenal rumus Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) yang berbunyi: v(t) = vo + a.t. Rumus tersebut
dipergunakan menghitung kecepatan sebuah benda setelah selang waktu
tertentu, asalkan diketahui percepatannya. Sebagai contoh, terdapat
sebuah mobil yang memiliki kecepatan awal (vo) sebesar 1 m/2. Mobil
tersebut mendapatkan percepatan (a) sebesar 1 m/s2. Kita ingin
menghitung kecepatannya setelah 2 sekon, yang dapat dihitung dengan
rumus di atas: 1 + 1 * 2, yakni 3 m/s. Lalu saya ingin bertanya, apakah
rumus di atas tidak pernah berbohong? Para pembaca tentu menyatakan
bahwa rumus di atas tidak pernah berbohong karena diajarkan dalam
buku-buku fisika di seluruh dunia. Baiklah, rumusnya tidak pernah
berbohong. Tetapi, tahukah Anda bahwa mobil yang saya ungkapkan di atas
tidak benar-benar ada? Itu hanya soal karangan saya saja. Jadi apakah
saya boleh mengatakan bahwa rumus GLBB di atas merupakan kebohongan
belaka?
Dengan demikian, baik Tarot ataupun rumus
fisika di atas adalah semata-mata alat. Jika memberikan input atau
masukan berupa suatu data, entah datanya benar-benar ada atau tidak, ia
pasti akan memberikan sebuah "hasil." Ia tidak dapat mendeteksi apakah
masukan yang diberikan sungguh-sungguh nyata atau tidak. Tarot
memberikan sebuah jawaban terkait "kakak" khayalah si penanya,
sedangkan rumus GLBB memberikan jawaban mengenai kecepatan sebuah
"mobil" khayalan setelah dua sekon. Anda mengocok dan menyusun tebaran
kartu Tarot, pasti akan memberikan sebuah hasil.
Pengalaman
orang itu tidak membuktikan sama sekali apakah Tarot sebuah kebohongan
atau tidak. Itu adalah metoda pengujian yang salah kaprah. Justru jika
ingin membuktikan kebenaran atau kepalsuan Tarot, ia hendaknya
memberikan pertanyaan terkait sosok yang benar-benar ada dan membuktikan
apakah yang disampaikan Tarot itu terbukti atau tidak.
Orang-orang
yang skeptik berlebihan terkadang justru berlaku tidak rasional.
Karenanya, kita harus menilai segala sesuatu secara adil.
Artikel menarik lainnya tentang metafisika Barat dan Timur silakan kunjungi pula https://www.facebook.com/groups/339499392807581/
Artikel menarik lainnya tentang metafisika Barat dan Timur silakan kunjungi pula https://www.facebook.com/groups/339499392807581/